Purwokerto – Soedirman Karya Festival (SkyFest) 2025 akan menggelar berbagai lomba seni pada Sabtu dan Minggu, 11–12 Oktober 2025, di Aula Bambang Lelono Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Lomba yang diadakan meliputi seni lukis, fotografi, dan band, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Gelanggang Karya Day 6.
SkyFest merupakan festival budaya tahunan yang menjadi wadah perayaan keberagaman budaya Indonesia. Festival ini memadukan unsur budaya tradisional dan populer, menghadirkan ruang bagi mahasiswa untuk berpartisipasi, belajar, serta mengapresiasi berbagai bentuk seni dan budaya.
Project Officer SkyFest 2025, Rafa Khairunnisa, mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan oleh panitia di bawah naungan BEM Unsoed dengan dukungan dari berbagai komunitas seni seperti Visi Visual, Layar Kelas, Biorama, dan Band Coming Here For You. “Kami ingin menghadirkan wadah yang tidak hanya menampilkan karya, tetapi juga mendorong kolaborasi antar komunitas seni,” ujar Rafa.
Acara SkyFest 2025 telah dimulai sejak 26 September dan akan berlangsung hingga 31 Oktober 2025. Beberapa lokasi digunakan untuk mendukung rangkaian kegiatan, di antaranya Graha Widyatama, Aula Bambang Lelono Fakultas Ilmu Budaya UNSOED, Pendopo Sipanji, dan Hetero Space. “SkyFest merupakan event kampus yang kami rancang untuk bisa memanfaatkan venue di dalam Unsoed, sekaligus membuka kesempatan bagi pelaksanaan di luar kampus,” kata Rafa, Purwokerto, Jumat (10/10/2025).
Tahun ini, SkyFest mengusung tema “Vismaya Rasa”, yang bermakna membangkitkan kekaguman sekaligus menyentuh perasaan. “Melalui kegiatan ini, kami ingin mengembangkan potensi mahasiswa, meningkatkan reputasi seniman dan kelompok seni, serta membuka jalan bagi karya terbaik agar bisa tampil di tingkat kompetisi yang lebih tinggi,” tutur Rafa, Purwokerto, Jumat (10/10/2025).
Persiapan panitia menjelang akhir pekan ini dikatakan sudah hampir selesai. “Kami berharap acara ini dapat berjalan lancar sesuai rencana, memberikan pengalaman berkesan bagi seluruh peserta dan pengunjung, serta menjadi wadah yang mempererat semangat kolaborasi dan apresiasi terhadap seni dan budaya,” tutup Rafa Khairunnisa.
Dustin Wiratama


