Konsentrasi Kopi menghadirkan inisiatif baru bertajuk 5AM Club. Komunitas ini berangkat dari fenomena umum di kalangan mahasiswa yang terbiasa beraktivitas hingga larut malam. Kebiasaan begadang yang dianggap “normal” oleh banyak anak muda perlahan menciptakan pola hidup yang tidak sehat, yakni kurang tidur, kurang waktu refleksi, dan produktivitas yang bergeser ke malam hari. Melalui 5AM Club, para inisiator ingin memantik perubahan gaya hidup sehat dan produktif sejak pagi, khususnya bagi mahasiswa yang sedang meniti masa pembentukan diri.
“Tujuan utamanya sederhana, menjadi trigger agar anak muda mulai melakukan produktivitas sejak pagi,” ujar tim Konsentrasi Kopi dalam keterangan tertulis mereka. Inisiatif ini juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan brand awareness brand sekaligus memperkenalkan rutinitas pagi yang positif. Tim Konsentrasi Kopi ingin mengenalkan ulang filosofi sederhana yang sering dilupakan mahasiswa: “cara kita memulai pagi menentukan bagaimana sisa hari itu berjalan.” Dengan semangat tersebut, 5AM Club dihadirkan bukan sekadar untuk “bangun lebih awal”, tetapi juga untuk menciptakan ruang refleksi, koneksi, dan inspirasi sebelum kesibukan hari dimulai.
Kegiatan 5AM Club pertama (Volume 1) digelar pada Sabtu, 24 Mei 2025, di Lapangan Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. Acara tersebut mengusung tema “What If Book Never Created” dan berkolaborasi dengan komunitas literasi Baca Baci. Kolaborasi ini menyoroti minimnya ruang diskusi dan rendahnya minat baca di lingkungan kampus. Baca Baci sendiri dikenal sebagai komunitas santai yang menggabungkan literasi dan jejaring sosial lewat lapak buku kolektif serta konsep piknik santai.
Sementara itu, Volume 2 bertajuk “How to Be Superhuman Since Maba” sempat direncanakan untuk digelar pada 11 Oktober 2025 di Lapangan Golf DKT Purwokerto. Namun karena beberapa kendala, kegiatan tersebut ditunda. Edisi ini seharusnya menjadi ajang 5AM Club Maba Edition, yang dirancang sebagai wadah bagi mahasiswa baru untuk mengenal pentingnya produktivitas sejak dini dengan bimbingan dari kakak tingkat mereka.
Untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini, peserta dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp50.000. Dengan biaya tersebut, peserta mendapatkan berbagai fasilitas, yaitu: keanggotaan eksklusif komunitas 5AM Club, e-certificate, sarapan, kopi pagi, ruang refleksi tenang untuk memulai kebiasaan baru, hingga kesempatan membangun jejaring baru dengan peserta lain.
Rangkaian acara 5AM Club umumnya terdiri dari lima sesi utama yang dirancang untuk membangun suasana hangat dan produktif sejak pagi hari. Kegiatan dimulai dengan opening, yakni salat Subuh berjamaah dan penyambutan peserta. Setelah itu, berlanjut ke sesi perkenalan, di mana para peserta saling berkenalan dan berinteraksi melalui komunikasi dua arah yang santai. Memasuki sesi inti kegiatan diisi dengan sharing session dan diskusi ringan yang membahas tema utama. Seusai acara utama, peserta diberikan waktu untuk berjejaring (networking space) sambil sarapan dan menikmati kopi pagi bersama. Rangkaian kegiatan kemudian ditutup dengan sesi penutup, yaitu foto bersama sebagai penanda berakhirnya acara.
Sebelum acara dimulai, panitia juga membagikan booklet lengkap berisi rundown, panduan, serta ketentuan acara agar peserta dapat mengikuti setiap rangkaian kegiatan dengan nyaman dan terarah. Kegiatan ini terbukti memberikan dampak positif bagi para pesertatnya. Menurut salah satu peserta, Aiskha Rayi, mengaku bahwa konsep 5AM Club memberinya pengalaman berharga. Kegiatan ini memberikan pengalaman yang berbeda dari rutinitas biasa.
“Jujur menurut aku konsep 5AM Club itu menarik banget karena perkumpulan mereka dimulai jam 5 pagi. Pertama kali ikut kegiatannya juga seru parah, ketemu orang-orang keren, membangun relasi juga. Terus karena aku tipe yang jarang keluar rumah subuh-subuh, ikut 5AM Club tuh jadi bisa ngerasain vibes sebelum matahari terbit yang syahdu banget. Candu sih, pengen banget ikut lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Danar Windu Aji, peserta lainnya, menilai komunitas ini membantu dirinya membangun rutinitas baru yang lebih bermakna.
“Before I joined 5AM Club, I was that person who always said ‘I’ll start tomorrow. Bangun siang, scrolling dulu baru produktif. Tapi setelah ikut 5AM Club Purwokerto, ritmenya berubah banget. Ini bukan cuma soal bangun pagi, tapi tentang showing up for yourself,” tutur Danar.
Baginya, komunitas ini bukan sekadar perkumpulan minum kopi pagi, melainkan ruang pertumbuhan diri. “Sekarang aku mulai hari dengan lebih tenang, jelas, dan produktif. 5AM Club ngajarin kalau disiplin itu nggak harus terasa berat bisa terasa damai kalau dijalani bareng orang-orang yang punya mindset yang sama,” tambahnya.
Lebih dari sekadar strategi komunitas atau aktivitas ngopi pagi, 5AM Club telah membentuk ekosistem kecil yang menularkan energi positif di kalangan mahasiswa Purwokerto. Perlahan, komunitas ini mengajarkan bahwa produktivitas tidak selalu datang dari begadang dan kejar tenggat waktu, melainkan dari kemampuan mengelola energi, fokus, dan ketenangan sejak fajar. Dari sana, 5AM Club menciptakan dampak yang lebih luas yaitu mendorong generasi muda untuk menyeimbangkan ambisi dengan mindfulness, serta menjadikan pagi sebagai simbol awal perubahan.
Umi Nur Habibah


